Otomatisasi Pengiriman Pesan WhatsApp Massal dengan Python
Tue, 29 Apr 2025
Follow the stories of academics and their research expeditions
Dalam dunia desain UI/UX, warna bukan sekadar elemen estetika warna memiliki kekuatan untuk membentuk emosi, memperkuat identitas brand, serta meningkatkan keterbacaan dan kenyamanan visual. Bagi pemula, memahami cara memilih warna yang tepat sangat penting untuk menciptakan pengalaman pengguna yang efektif dan menyenangkan. Yuk, pelajari prinsip-prinsip dasar pemilihan warna dalam desain UI/UX berikut ini!
Setiap warna membawa makna psikologis yang dapat memengaruhi perasaan dan respons pengguna. Berikut beberapa warna umum dan asosiasinya:
Merah: Energi, urgensi, dan keberanian. Cocok untuk tombol aksi seperti "Beli Sekarang".
Biru: Kepercayaan dan profesionalisme. Banyak digunakan dalam aplikasi perbankan dan media sosial.
Hijau: Kesehatan, keseimbangan, dan pertumbuhan. Umum dalam aplikasi kesehatan dan lingkungan.
Kuning: Optimisme dan kreativitas. Digunakan untuk menarik perhatian.
Hitam: Elegan, kuat, dan modern. Ideal untuk desain yang minimalis.
Kombinasi warna yang tepat akan memperkuat visual desain dan menciptakan kesan yang menyatu. Beberapa skema warna yang bisa digunakan:
Monokromatik: Variasi dari satu warna utama (misalnya berbagai nuansa biru).
Analogous: Warna-warna yang berdekatan dalam roda warna (contoh: hijau, toska, biru).
Komplementer: Warna-warna yang saling berlawanan (misalnya kuning dan ungu).
Triadik: Tiga warna yang memiliki jarak sama dalam roda warna (contoh: merah, biru, hijau).
Gunakan alat bantu seperti Adobe Color, Coolors, atau Paletton untuk membuat kombinasi warna yang harmonis.
Kontras sangat penting untuk memastikan elemen UI mudah dilihat dan dibaca, terutama pada teks dan tombol.
Gunakan latar terang dengan teks gelap, atau sebaliknya.
Pastikan elemen penting seperti tombol utama memiliki kontras tinggi.
Gunakan alat seperti WebAIM Contrast Checker untuk memastikan desain memenuhi standar aksesibilitas (WCAG).
Warna bisa membantu pengguna memahami struktur dan alur interaksi dalam aplikasi atau situs web.
Warna utama: Untuk elemen inti seperti tombol utama atau headline.
Warna sekunder: Untuk tombol tambahan atau elemen pendukung.
Warna aksen: Untuk menarik perhatian, seperti label baru atau badge.
Warna status: Hijau (sukses), Merah (kesalahan), Kuning (peringatan).
Berikut beberapa contoh palet warna yang bisa langsung kamu gunakan atau sesuaikan:
a . Palet Monokromatik (Biru -Profesional & Percaya Diri)
Cocok untuk aplikasi fintech, edukasi, dan media sosial.
b. Palet Analogous (Hijau & Biru - Seimbang & Menenangkan)
Ideal untuk aplikasi kesehatan, lingkungan, dan mindfulness
Cocok untuk aplikasi kreatif, hiburan, atau edukasi anak.
Pas untuk aplikasi berita, olahraga, atau e-commerce.
Pemilihan warna dalam desain UI/UX bukan hanya soal estetika ia merupakan alat komunikasi yang kuat. Dengan memahami psikologi warna, memilih palet yang harmonis, memastikan kontras dan keterbacaan, serta menggunakan warna sebagai penunjuk hierarki, kamu bisa menciptakan desain yang tidak hanya menarik tetapi juga efektif.
Selamat bereksperimen dengan warna dan ingat, desain yang baik selalu berawal dari pengalaman pengguna yang nyaman!
Tue, 29 Apr 2025
Sat, 26 Apr 2025
Leave a comment