Inspirational journeys

Follow the stories of academics and their research expeditions

Panduan Pemilihan Warna

Adriansyah .

Mon, 29 Dec 2025

Panduan Pemilihan Warna

Panduan Pemilihan Warna dalam Desain UI/UX untuk Pemula

Dalam dunia desain UI/UX, warna bukan sekadar elemen estetika warna memiliki kekuatan untuk membentuk emosi, memperkuat identitas brand, serta meningkatkan keterbacaan dan kenyamanan visual. Bagi pemula, memahami cara memilih warna yang tepat sangat penting untuk menciptakan pengalaman pengguna yang efektif dan menyenangkan. Yuk, pelajari prinsip-prinsip dasar pemilihan warna dalam desain UI/UX berikut ini!




1. Memahami Psikologi Warna

Setiap warna membawa makna psikologis yang dapat memengaruhi perasaan dan respons pengguna. Berikut beberapa warna umum dan asosiasinya:

  • Merah: Energi, urgensi, dan keberanian. Cocok untuk tombol aksi seperti "Beli Sekarang".

  • Biru: Kepercayaan dan profesionalisme. Banyak digunakan dalam aplikasi perbankan dan media sosial.

  • Hijau: Kesehatan, keseimbangan, dan pertumbuhan. Umum dalam aplikasi kesehatan dan lingkungan.

  • Kuning: Optimisme dan kreativitas. Digunakan untuk menarik perhatian.

  • Hitam: Elegan, kuat, dan modern. Ideal untuk desain yang minimalis.




2. Gunakan Palet Warna yang Harmonis

Kombinasi warna yang tepat akan memperkuat visual desain dan menciptakan kesan yang menyatu. Beberapa skema warna yang bisa digunakan:

  • Monokromatik: Variasi dari satu warna utama (misalnya berbagai nuansa biru).

  • Analogous: Warna-warna yang berdekatan dalam roda warna (contoh: hijau, toska, biru).

  • Komplementer: Warna-warna yang saling berlawanan (misalnya kuning dan ungu).

  • Triadik: Tiga warna yang memiliki jarak sama dalam roda warna (contoh: merah, biru, hijau).

Gunakan alat bantu seperti Adobe Color, Coolors, atau Paletton untuk membuat kombinasi warna yang harmonis.




3. Perhatikan Kontras dan Keterbacaan

Kontras sangat penting untuk memastikan elemen UI mudah dilihat dan dibaca, terutama pada teks dan tombol.

  • Gunakan latar terang dengan teks gelap, atau sebaliknya.

  • Pastikan elemen penting seperti tombol utama memiliki kontras tinggi.

  • Gunakan alat seperti WebAIM Contrast Checker untuk memastikan desain memenuhi standar aksesibilitas (WCAG).




4. Gunakan Warna untuk Hierarki dan Interaksi

Warna bisa membantu pengguna memahami struktur dan alur interaksi dalam aplikasi atau situs web.

  • Warna utama: Untuk elemen inti seperti tombol utama atau headline.

  • Warna sekunder: Untuk tombol tambahan atau elemen pendukung.

  • Warna aksen: Untuk menarik perhatian, seperti label baru atau badge.

  • Warna status: Hijau (sukses), Merah (kesalahan), Kuning (peringatan).




5. Contoh Palet Warna

Berikut beberapa contoh palet warna yang bisa langsung kamu gunakan atau sesuaikan:

a . Palet Monokromatik (Biru -Profesional & Percaya Diri)

       

        Cocok untuk aplikasi fintech, edukasi, dan media sosial.



b. Palet Analogous (Hijau & Biru - Seimbang & Menenangkan)

       

        Ideal untuk aplikasi kesehatan, lingkungan, dan mindfulness



c. Palet Komplementer (Kuning & Ungu - Kreatuf & Energik)

       

        Cocok untuk aplikasi kreatif, hiburan, atau edukasi anak.



d. Palet Triadik (Merah, Biru & Hijau - Dinamis & Kontras Tinggi)

       

        Pas untuk aplikasi berita, olahraga, atau e-commerce.




Pemilihan warna dalam desain UI/UX bukan hanya soal estetika ia merupakan alat komunikasi yang kuat. Dengan memahami psikologi warna, memilih palet yang harmonis, memastikan kontras dan keterbacaan, serta menggunakan warna sebagai penunjuk hierarki, kamu bisa menciptakan desain yang tidak hanya menarik tetapi juga efektif.


Selamat bereksperimen dengan warna dan ingat, desain yang baik selalu berawal dari pengalaman pengguna yang nyaman!

0 Comments

Leave a comment